"MARS & ASL"

Kamis, 20 Januari 2011

PKN KELS III

Mengamalkan Nilai Sumpah Pemuda

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam suku bangsa. Lebih dari 400 suku bangsa ada di Indonesia.  Walaupun demikian, semua suku bangsa tersebut dapat bersatu. Persatuan merupakan modal penting uintuk pembangunan. Sumpah Pemuda telah menyadarkan semua suku untuk bersatu. Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita untuk toleransi. Sumpah Pemuda mencerminkan sebuah tekad luhur. Yaitu tekad untuk selalu bersatu. Dengan demikian, menjunjung tinggi persatuan bangsa adalah keharusan.

Nilai Sumpah Pemuda harus diamalkan. Tentunya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa, atau kehidupan bernegara. Bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam, diantaranya sebagai berikut:
1. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Misalnya dengan menghormati umat agama lain yang sedang menjalankan ibadahnya.

2. Saling menghormati antarsuku bangsa. Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan dengan menghormati adat istiadat daerah lain. Bisa pula dengan mempelajari budaya suku lain.

3. Hidup gotong royong dalam masyarakat.
Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia. Gotong royong mencermikan sikap bersatu dan saling membantu. Kegiatan gotong royong antara lain diwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti jalan, pembuatan jembatan, atau membangun rumah.
untuk mempersatukan rakyat. Terutama kalangan pemuda,  pelajar, dan kalangan cendikia lainnya.

Kesengsaraan telah mendorong pemuda Indonesia bangkit. Mereka mulai memikirkan persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka menyadari bahwa persatuan akan menjadikan bangsa kuat. Para pemuda lalu membentuk organisasi kepemudaan. Organisasi kepemudaan tersebut masih bersifat kedaerahan. Misalnya Tri Koro Dharmo, Jong Islamieten Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, dan sebagainya.
Para pemuda dan organisasi kepemudaan sepakat untuk mengadakan kongres pemuda. Kongres pertama berhasil mempertemukan semua wakil pemuda. Kongres Pemuda yang pertama berlangsung tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926. Kongres ini dilangsungkan di Batavia.
Sementara kongres kedua berhasil merumuskan tekad bersama. Tekad tersebut dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Konggres kedua berlangsung dari tanggal 27 -28 Oktober 1928.

4. Saling tolong-menolong
Wilayah Indonesia rawan akan bencana alam. Oleh karena itu kita harus siap dalam menghadapi bencana. Saat saudara kita terkena bencana alam, maka kita harus segera menolongnya. Misalnya saat terjadi tsunami di Aceh. Seluruh bangsa Indonesia turut membantu para korban di Aceh. Tentunya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

5. Bangga berbahasa Indonesia.
Globalisasi menyebabkan budaya asing masuk ke negara  kita. Salah satunya berpengaruh pada gaya bahasa. Untuk itu, kita harus bangga dengan bahasa nasional kita. Hal tersebut menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya luhur. Contoh-contoh pengamalan tersebut dapat kamu mulai di lingkungan terdekat. Lingkungan terdekat dengan kita adalah keluarga. Dalam keluarga, kita harus selalu rukun, saling menghormati, dan menghargai. Amalkan pula semangat Sumpah Pemuda di lingkungan sekitar. Yaitu di lingkungan tetangga dan lingkungan sekolah.

Dalam kehidupan bertetangga ada keberagaman. Contohnya keberagaman agama, suku bangsa, maupun bahasa. Walaupun demikian, antartetangga harus rukun. Harus saling toleransi. Sama halnya dengan di lingkungan sekolah. Setiap murid harus menjaga kerukunan. Misalnya kerukunan hidup dalam kelas. Dengan teman tidak boleh bertengkar. Keadaan sekolah harus aman dan tentram. Supaya kegiatan belajar berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar